Di suatu malam yang tak terlupa, aku masih ingat saat pertama kali mengenalnya. Memang cinta tak selalu berakhir bahagia, tapi
aku percaya, cinta yang abadi akan selalu satu dalam kenangan.
Aku mungkin tak pernah bahagia disepanjang hidupku karena kehilangan dirinya, tapi aku merasa bahagia karena kisahnya menjadi inspirasi bagi siapapun yang mencintainya, Angel, kekasihku yang telah pergi.
Aku mungkin tak pernah bahagia disepanjang hidupku karena kehilangan dirinya, tapi aku merasa bahagia karena kisahnya menjadi inspirasi bagi siapapun yang mencintainya, Angel, kekasihku yang telah pergi.
Namaku Sentrajava, suatu
malam aku mengendarai vespa tuaku, kalian tau? aku sangat
tergila-gila dengan vespa walaupun saat ini sudah banyak motor baru yang lebih keren dari vespaku. Aku sadar semua orang akan tertawa melihat vespa bututku tahun 1970-an tapi ini warisan kakekku, :p
aku bukan tidak ada uang untuk membeli motor baru tapi sayangnya aku memang mencintai motor vespaku. Bahkan vespaku ini membawaku dalam sebuah kisah cinta yang tak akan pernah kulupakan, sebuah kisah cinta yang akan kubawa sampai ke ujung dunia.
tergila-gila dengan vespa walaupun saat ini sudah banyak motor baru yang lebih keren dari vespaku. Aku sadar semua orang akan tertawa melihat vespa bututku tahun 1970-an tapi ini warisan kakekku, :p
aku bukan tidak ada uang untuk membeli motor baru tapi sayangnya aku memang mencintai motor vespaku. Bahkan vespaku ini membawaku dalam sebuah kisah cinta yang tak akan pernah kulupakan, sebuah kisah cinta yang akan kubawa sampai ke ujung dunia.
Awalnya begini, saat aku pulang ditengah malam bersama vespaku.
Tiba-tiba hujan turun dan aku langsung mencari tempat berteduh untuk
mencegah mesin vespaku rusak karena tetasan air hujan, karena mesinnya
sudah tak kuat menahan air. Saat aku berteduh tiba-tiba seorang gadis
muda berlari dan ikut berteduh. Dia melemparkan senyum padaku,aku pun
tersenyum balik. Tiba-tiba ia jatuh tergeletak begitu saja di depanku,
aku panik tapi tidak tau harus berbuat apa. Aku mendekatinya.
Waktu Muda |
“ Sakit asmaku kambuh..” ujarnya pelan,
“ Obatnya kamu bawa..” tanyaku.
“ habis…” aku menjadi panik sehingga mengatakan padanya untuk
bertahan karena aku bukan dokter, aku akan mencari bantuan tapi bingung
kalau hujan seperti ini tidak akan ada orang yang bisa kumintai tolong.
Karena keadaanya terus memburuk aku pun terpaksa menggendongnya
lalu menyuruhnya untuk bertahan sebentar duduk di vespaku. Akhirnya
niatku menghindari vespaku dari air tertahan, Kami pun menembus badai
hujan mencari rumah sakit terdekat, beberapa saat kemudian kami tiba di
rumah sakit, ia langsung mendapatkan pertolongan pertama.Sayangnya
saat aku melihat motor vespaku, motorku tidak mendapatkan pertolongan
apapun dan mati begitu saja karena mesinnya kemasukkan air. Aku langsung
meninggalkan gadis yang bahkan aku tidak tau namanya itu dan harus
mendorong motorku hingga beratus –ratus mil hingga tiba di rumahku.
Mungkin nasibku baik karena Tuhan membalas perbuatanku pada
gadis itu karena tiba-tiba aku mendapatkan perkerjaan sebagai wartawan
seperti pekerjaan idolaku, Bayu mukti. Perkerjaan pertamaku menjadi reporter
jalanan ,semua berjalan dengan baik, aku menjalankan tugasku dengan
sempurna. Kemudian aku diangkat menjadi presenter acara TV dimana
tugasku meliput hobby
komunitas Vespa yang menjadi salah satu kegiatan favoritiku. Suatu
ketika saat aku berada di studio, seorang rekanku berkata ada seseorang
yang ingin bertemu denganku. Aku pun bertemu dengannya di ruang lobby,
ia menyapaku dengan tersenyum.
“ Siapa ya?”
“ Hei kamu lupa ya? Aku gadis yang kamu tolong waktu itu. Senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan kamu”
“ Maksudnya..?” tanyaku bingung berusaha mengingat sosok gadis didepanku, ia cantik dan manis.
Ia pun menjelaskan kalau ia gadis yang aku tolong saat malam itu karena asma,
ia melihatku secara tidak sengaja di TV, namanya Angel. Ia datang untuk
mengucapkan terima kasih padaku dan ingin mengundang aku untuk makan
malam bersamanya. Aku tidak dapat menolak permintaannya dan malam dimana
ia mengundang, aku pun datang, kami makan malam bersama di sebuah
tempat yang menarik, tak jauh dari kantorku di Kedoya.
Angel adalah
gadis muda yang menjadi guru, malam saat dulu kami berjumpa dengannya
memang sangat kebetulan karena saat itu ia hendak pulang tapi hujan
besar datang padahal rumahnya tidak jauh darisana, andai saja aku tau
rumahnya tak jauh, mungkin aku tidak perlu repot2 membawanya ke rumah
sakit hingga vespaku menjadi museum sekarang.
Sejak pertama melihatnya aku telah jatuh cinta, kami pun
semakin dekat hingga akhirnya kami menjadi sepasang kekasih. Angel
terlahir yatim piatu dan besar di panti asuhan sehingga hidupnya adalah
inspirasi bagiku, hatinya mulia karena ia bekerja sebagai guru bagi
anak-anak yang tidak mampu di sebuah pinggiran pasar dimana murid-murid
itu adalah anak-anak pekerja serabutan hingga tukang pikul , sungguh
tragis karena anak-anak itu yang untuk makan saja sulit. Tapi hati Angel
tergerak untuk mengubah keadaan mereka bercermin dari keadaanya sewaktu
kecil.
Sebuah yayasan sosial memberikan sumbangan kepada impiannya
untuk membuat sekolah gratis. Aku bahkan terkadang ikut membantunya
mengajar murid-muridnya yang berjumlah puluhan orang.Nah hingga suatu
ketika aku mulai berpikir mengajaknya untuk menikah, kami pun
bertunangan. Ia setuju memilihku sebagai pasangan hidup walaupun
pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang mampu membuatnya bahagia tapi
baginya materi bukanlah sesuatu yang di dunia yang ia inginkan, cintaku
sudah cukup memberikannya kebahagiaan.
Karena terlalu sibuk bekerja, Aku cemas akan penyakit asmanya
yang sudah bersamanya sejak kecil, terkadang aku ingatkan dia untuk
tidak terlalu memaksakan diri. Ia selalu bilang padaku bahwa penyakitnya
bukan sebuah halangan baginya untuk bekerja, karena Tuhan akan selalu
bersamanya. Aku tidak bisa melawan kehendaknya tapi hanya bisa
mengingatkannya untuk selalu membawa alat bantu pernafasan dan obat-obat
sehingga kejadian dimana kami ditakdirkan tidak terulang lagi. Ia
setuju, kalau sudah begitu aku pun dapat bekerja dengan tenang meliput
setiap kegiatanku sebagai wartawan.
Suatu malam kami bersama dan saling berkisah tentang apa yang hendak kami capai di masa depan.
“ Angel, kalau sudah menikah kamu ingin punya anak berapa?”
“ Berapapun yang diberikan Tuhan aku akan menerimanya..”
“ loh kenapa begitu?”
“ aku sudah memiliki banyak anak-anak di kelas yang kuanggap
anak, mereka adalah cerminan dan harapanku di masa depan. Memang bukan
anak kandungku, tapi aku adalah guru sekaligus ibu kedua mereka, jadi
berapapun anak yang hendak diberikan Tuhan, kita patut bersyukur kan?”
waktu tua |
“ Iya sih, kamu begitu mulia mendedikasikan hidupmu bagi mereka, aku iri dengan kamu ”
“ Kamu pun bisa bila mau, aku ini berpenyakit asma. Kalau aku
kenapa-kenapa kamu harus gantikan aku mendidik mereka supaya menjadi
orang berguna ya.?” Kata Angel.
“ Kok ngomong gitu sih.. Jadi BT- neh,,,”
“ Bercanda kok.. Oh ya , Dra. Besok aku akan melakukan
kunjungan antar sekolah gratis di pulau seribu bersama anak-anak, kamu
mau ikut..?”
“ Ya mau sih tapi besok kan aku harus kerja sayang. Ada tugas bawain acara..”
“ Kalau gitu kamu doakan saja deh semoga acara ini berhasil,
soalnya kalau kunjungan antar sekolah gratis ini berhasil diliput media
aku yakin bakal banyak orang-orang tergerak untuk membuat sekolah
gratis..”
“ Hehe. Aku pasti dukung kamu, mediaku juga pasti dukung kamu.”
“ Aku ingin berandai-andai, kalau kamu terlahir kembali, kamu ingin jadi apa Dra?”
“ Hm. Aku ingin jadi burung saja..”
“ Kalau aku, aku ingin menjadi bunga mawar”
“ Ya, dengan mawar yang indah dan wangi, kamu akan mengenalku
bila nanti kamu jadi burung, dan menghisap maduku untuk kebahagiaan
kamu..”
“ Ada ada aja, sekarang pun kamu tetap wangi kok, walau belum mandi kan?” ledekku.
“ Jahat kamu. “
Malam itu menjadi malam paling indah bagiku untuk mengenal
hatinya yang penuh dengan kemuliaan. Aku tidak sempat mengantarkannya
pergi karena sejak pagi aku harus bekerja. Ia sempat meneleponku dan
berkata ia membawa serta 3 murid yang ia pilih sebagai siswa perwakilan,
aku hanya berkata padanya untuk berhati-hati dan jangan lupa membawa
obatnya.Karena ia akan melintas lautan, aku tidak bisa lagi meneleponnya
karena sinyal akan hilang.
Beberapa jam kemudian aku memulai tugasku untuk membawakan
berita siang, seorang rekanku mengatakan ada headlines yang harus aku
bawakan. Tentang kecelakaan kapal laut di lautan kalimantan, aku
tergeletak dan mulai cemas. Tapi sebagai professional aku harus
membawakan berita itu, aku membacakan berita dimana kapal laut itu
menabrak sebuah kapal barang yang muncul secara tiba-tiba karena kabut
laut yang terlalu membutakan pandangan.
Terdapat sepuluh korban dalam kecelakaan itu hingga aku tak
menyangka aku harus menyebutkan satu nama yang tak bisa kubayangkan.
Angel, aku terdiam sejenak. Semua kru memandangku dengan bingung, air
mataku berjatuhan tapi sekali lagi aku harus membacakan berita itu.
“ Seorang guru meninggal setelah menyelamatkan tiga muridnya
yang tenggelam saat kecelakaan terjadi, nyawa guru itu tidak tertolong
saat dibawa ke daratan karena mengalami asma. Nama guru yang bagaikan
pahlawan itu adalah Angel. Sekian headlines hari ini..”
Aku tak lagi mampu berdiri diruangan itu, aku langsung meminta
sahabatku yang tidak pernah mengerti mengapa aku menangis mengantikan
posisiku. Aku langsung menuju rumah duka dimana kekasihku ada disana,
hatiku bersedih dan sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis, saat
aku tiba, tubuh Angel telah membiru dan dingin.
Tiga muridnya memelukku,
aku hanya bisa menangis mengenang apa yang pernah terjadi diantara
kami. disaat kematiannya ia masih bisa tersenyum, bahkan disaat ia
menyadari hidupnya tak lama lagi ia masih mampu menyelamatkan
murid-muridnya dari maut tanpa peduli keadaannya.
Dia adalah gadis yang tak akan pernah kulupakan walau cinta
kami telah berakhir, selama aku menjalin kasih dengannya kami tidak
pernah mengabadikan kenangan kami, kami memang bertekad hanya akan
membuat album foto yaitu saat pernikahan kami kelak nanti.
Sayangnya
impian itu tidak pernah terjadi, tapi aku tidak ingin pernah melupakan
dia sepanjang hidupku walau dengan keadaan apapun. Dan biarkanlah apapun
yang terjadi dengan dirinya walau tanpa cahaya kehidupanpun, aku ingin
abadi dengannya. ia memang saat ini membeku bersama panggilan Tuhan,
tapi aku yakin ia bahagia bersama Tuhan disampingnya.
Kini kenangan kami di dalam foto menjadi wajah terakhir kami
yang tersimpan dengan indah, Angel mungkin telah pergi untuk selamanya,
tapi kisah dan pengbdian dia terhadap dunia akan hidup selamanya.
kalau
sudah demikian halnya aku yakin Cinta kami tak akan berakhir walau
sampai ke ujung dunia pun hingga kami bertemu lagi. Dan seperti
harapannya, walau kini ia telah pergi dengan meninggalkan raga, raganya
mewangi secara ajaib sewangi bunga mawar seperti impiannya kelak
terlahir menjadi mawar merah yang indah dan wangi.
Selamat jalan Angel.